Tuesday, March 16, 2010

Jordan Kutuk Peresmian Sinagog dekat Al Aqsa


Yordania Kutuk Peresmian Sinagog dekat Al Aqsa
Wednesday, 17 March 2010 11:20
Kerajaan Arab tersebut menolak semua tindakan sepihak Israel yang bertentangan dengan resolusi internasional







Hidayatullah.com--Yordania, Senin (15/3), mengutuk peresmian Hurva Sinagog oleh Israel di dekat Masjid Al-Aqsa, demikian laporan kantor berita resmi Yordania, Petra.


Menteri Negeri Urusan Media dan Komunikasi Yordania dan juru bicara pemerintah Nabil Sharif juga menekankan penolakan negerinya terhadap seruan Israel untuk masuk secara paksa ke Masjid Al-Aqsa.


Pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa pejabat lain Israel menghadiri peresmian Hurva Sinagog, yang direvonasi, di Kota Tua, Jerusalem Timur.


Jerusalem adalah garis merah sepanjang menyangkut Yordania dan Yordania menolak semua tindakan Israel yang berusaha mengubah identitas Jerusalem, terutama tempat-tempat sucinya, kata Sharif.


Dia menambahkan, Kerajaan Arab tersebut menolak semua tindakan sepihak Israel yang bertentangan dengan resolusi internasional.


Semua tindakan itu, seperti kegiatan permukiman, tak bermanfaat bagi upaya untuk mewujudkan perdamaian dan dilakukan saat semua upaya sedang ditingkatkan untuk memulai kembali pembicaraan perdamaian, yang memang sudah macet.


Menteri tersebut mengatakan Kota Tua di Jerusalem Timur termasuk di antara daftar warisan dunia berdasarkan permintaan Yordania pada 1981 dan setiap perubahan di kota itu dengan tegas ditolak, dikutuk dan melanggar resolusi internasional.


Dalam perkembangan lain, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, pihaknya menunggu jawaban resmi Israel atas kekhawatirannya, tentang kemunduran pernyataan PM Benjamin Netanyahu dalam mendukung penyelesaian konflik Palestina-Israel.


Netanyahu pada Senin pagi mengisyaratkan, pembangunan permukiman Israel untuk para penghuni Yahudi akan dilanjutkan di Jerusalem Timur, meskipun terjadi ketegangan dalam pembicaraan telepon akhir pekan lalu dengan Menlu Hillary Clinton.


Hillary dalam percakapan itu menyerukan kepadanya agar menghentikan pembangunan permukiman itu.


Pada saat dia menggarisbawahi apa yang dia pikir sebagai tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh perdana menteri, Hillary minta jawaban dari Pemerintah Israel.


Kami menunggu jawaban itu, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Philip Crowley, kepada para wartawan.


Menandaskan atas reaksinya terhadap pernyataan Netanyahu, maka Crowley mengatakan Kami minta jawaban secara resmi dari pemerintah Israel, dan manakala kami telah mendapatkan jawaban itu, kami akan menanggapinya. [xinhua/oana/ant/pel/www.hidayatulla h.com ]


Wednesday, November 4, 2009

Siap Menunggu Imam

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ

رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي

يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرً
ا

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)

Saturday, September 26, 2009

Ahmadinejad mahu 'potong tangan' pihak serang Iran



Berita Harian, Rabu, 23 September 2009

Ulangi tuntutan agar tentera AS tinggalkan Iraq, Afghanistan

TEHERAN: Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad memberi amaran akan 'memotong tangan' mana-mana pihak yang mahu menyerang Iran dan mengulangi tuntutannya agar tentera asing pimpinan Amerika Syarikat (AS) meninggalkan Iraq dan Afghanistan.

"Tidak ada kuasa yang berani melancarkan keganasan ke atas Iran.
Iran hari ini mempunyai pengalaman dan kekuatan," kata Ahmadinejad dalam ucapan sempena ulang tahun tercetusnya perang Iran-Iraq pada 1980.

"Angkatan tentera kami bersedia menentang musuh. Jika sesiapa mahu menembak peluru ke arah kami, kami akan potong tangan mereka," katanya.

"Seluruh dunia perlu sedar bahawa rakyat Iran akan bersungguh-sungguh mempertahankan hak dan negara mereka," kata Ahmadinejad yang berlepas dari Iran ke New York selepas ucapan itu untuk menghadiri perhimpunan agung Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB).
Ucapan Ahmadinejad diikuti dengan satu perarakan tentera, acara tahunan menandakan tercetusnya perang di antara Iran dan Iraq yang berlanjutan hampir sedekad.

Hampir sejuta penduduk di kedua-dua pihak mati dalam perang yang tercetus sebaik saja selepas revolusi Islam di Iran pada 1979.

Sementara itu, di TEL AVIV, Israel dilaporkan cuba meyakinkan delegasi perhimpunan agung PBB untuk meninggalkan dewan ketika presiden Iran itu menyampaikan ucapan di perhimpunan terbabit.

"Beberapa hari lalu, beliau memberikan satu ucapan baru yang berbaur kebencian," kata duta PBB Israel, Gabriela Shalev kepada radio tentera yang merujuk kepada Ahmadinejad yang Jumaat lalu sekali lagi menyifatkan Holocaust sebagai satu mitos dalam satu kenyataan yang mencetuskan kemarahan negara Barat dan Russia. AFP
BH..



Saturday, September 19, 2009

Nasrullah: Tidak Ada yang Berhak Mengakui Legalitas Israel


Saturday, 19 September 2009

Sekretaris Jenderal Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) Sayyid Hasan Nasrullah menyatakan, rezim Zionis Israel adalah rezim penjajah dan tidak ada satu pihak pun yang berhak mengakui legalitasnya. Pernyataan itu dikemukakan kemarin (18/8) oleh Nasrullah pada peringatan Hari Al-Quds Sedunia melalui konferensi video di depan masyarakat Lebanon di Beirut selatan. Seraya menjelaskan bahwa Hari Al-Quds merupakan hari peringatan muqawama Islam, perlawanan dan perjuangan menentang program serta rencana damai, Sayyid Nasullah mengatakan, hari Al-Quds merupakan peringatan kewajiban agama dan kemanusiaan bangsa Arab dan Islam khususnya dalam masalah Palestina.

Lebih Sayyid Nasrullah menjelaskan, bumi Palestina adalah milik bangsa Palestina dan seluruh umat Islam. Menurutnya, kelompok muqawama tidak akan pernah mengakui legalitas rezim Zionis bahkan jika seandainya seluruh dunia mengakuinya.

Menyinggung keluarnya militer Israel dari Lebanon dan Jalur Gaza sebagai kekalahan terbesar rezim Zionis, Sekjen Hizbullah ini menilai Hari Al-Quds sebagai hari perlawanan terhadap rezim Zionis dan dukungan terhadap Jalur Gaza yang diblokade, serta pembelaan terhadap para tahanan Palestina. Negara-negara Arab dan Islam juga dituntut untuk melaksanakan tanggung jawabnya terhadap nasib para tahanan Palestina. Dikatakannya, bumi Palestina adalah milik bangsa dan masyarakat Palestina, bukan Zionis yang sama sekali tidak memiliki hak apapun atas bumi ini. Di akhir pidatonya, Sayyid Nasrullah menandaskan, rezim perampas Israel terbentuk di atas bumi Palestina dan rezim ini ilegal. Karena eksistensinya ibarat tumor, maka rezim ini harus dimusnahkan.

http://indonesian.irib.ir/

Thursday, May 21, 2009

Pemimpin Hizbullah: AS-Israel Sekongkol Kobarkan Perang Baru di Timur Tengah


Eramuslim
Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah mengingatkan dunia Arab dan Muslim agar waspada dengan konspirasi jahat AS-Israel untuk mengobarkan perang baru di Timur Tengah. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Hizbullah, Al-Manar, Nasrallah mengatakan AS dan Israel mengobarkan perang baru dengan cara mengadu domba antara dunia Arab dan Iran dengan menggunakan sentimen Sunni-Syiah.

Nasrallah melontarkan komentar itu bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington, bertemu dengan Presiden AS Barak Obama. Dalam pertemuan kedua pemimpin negara yang bersekutu itu, isu utama yang dibahas adalah masalah konflik Israel-Palestina dan program nuklir Iran.

Netanyahu tetap menolak desakan AS agar Israel menerima solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Netanyahu juga menolak untuk menghentikan perluasan pemukiman ilegalnya di tanah Palestina di Tepi Barat. Sementara soal Iran, Netanyahu mencoba meyakinkan para pemimpin negara AS bahwa program nuklir Iran harus dihentikan terlebih dulu sebelum menentukan langkah menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Para pejabat AS merespon pernyataan Netanyahu dengan menekankan pentingnya pembentukan aliansi negara-negara Arab untuk melawan Iran.

"AS dan Israel pada akhirnya akan mengobarkan perang di kawasan, mereka akan memciptakan situasi agar negara-negara Arab berhadap-hadapan dengan Iran, menciptakan perang antara Muslim Sunni dan Syiah," kata Nasrallah.

Ia menyerukan agar dunia Arab dan Muslim bersatu untuk menggagalkan konspirasi AS-Israel itu. "Jika kita bisa menggagalkan rencana jahat mereka yang ingin menciptakan konflik baru di Timur Tengah, AS dan Israel tidak akan bisa menggunakan senjata jahanamnya," tukas Nasrallah.

Pernyataan Nasrallah tidak berlebihan. Meski AS beretorika memilih jalan diplomasi untuk menyelesaikan program nuklir Iran, Presiden Obama menyatakan bahwa AS tidak akan selamanya memilih jalan diplomasi jika cara itu menemui kebuntuan. Di sisi lain, AS terus membujuk negara-negara Arab yang selama ini memang sudah terlibat perang dingin dengan Iran karena perbedaan mazhab, untuk menggalang kekuatan untuk menghadapi Iran.

Setali tiga uang, Israel makin gencar mengumbar retorika bahwa program nuklir Iran adalah ancaman bagi kawasan. Para pemimpin dan pejabat militer Israel tak henti-hentinya mengancam akan menghancurkan fasilitas-fasilitas Iran dengan serangan militer.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tidak bisa berjanji pada AS untuk tidak melakukan serangan militer sepihak ke Iran. Radio Israel dalam laporannya menyebutkan, Netanyahu menegaskan pada Obama bahwa Israel punya hak penuh untuk mengambil tindakan sendiri terhadap Iran.

Pernyataan Netanyahu mematahkan pernyatan Direktur CIA, Leon Panetta yang sempat mengirimkan misi rahasianya ke Israel. Menurut Panetta, tim yang dikirimnya ke Tel Aviv untuk memastikan bahwa Israel tidak melakukan serangan militer sendirian ke Iran tanpa persetujuan AS.

"Netanyahu nampaknya memahami, jika Israel melakukan serangan ke Iran sendiri, Israel akan menghadapi masalah besar. Netanyahu sadar, demi keamanan Israel, Israel harus menjalin kerjasama dengan pihak lain," kata Panetta dalam keterangannya.

Tapi perkataan bisa berbeda dengan tindakan. AS dan Israel sama-sama punya kepentingan di dunia Arab dan Muslim. Mereka sama-sama ingin mendominasi. Sekarang, tinggal bagaimana sikap dunia Arab dan Muslim. Apakah akan terjerumus dalam perangkap strategi adu domba AS dan Israel sehingga dunia Islam menjadi lemah atau dunia Arab dan Muslim memilih bersatu untuk melawan konspirasi jahat AS dan Israel yang ingin memecah dunia Islam. (ln/prtv)

Saturday, May 16, 2009

25 tahun menilai kepimpinan ulama


Azamin Amin-HarakahDaily
Wed | May 13, 09 | 4:17:20 pm MYT

Semenjak dasarnya menjadi tunjang parti 25 tahun lalu, pelbagai pahit-maung dilalui di samping mengecapi kejayaan silih berganti. Ketua Pengarang Harakah AHMAD LUTFI OTHMAN, Penolong Pengarang Harakahdaily AZAMIN AMIN dan Jurugambar WAN ZAHARI WAN SALLEH menemui Timbalan Mursyidul Am PAS Dato' Dr Haron Din di kediamannya 27 April lalu bagi menyorot kembali sejarah awal era kepimpinan ulama yang telah membawa PAS ke persada politik negara dan dihormati di mata dunia, serta cabaran yang mendepaninya.

HARAKAH: Era kepimpinan ulama dalam PAS sudah menjangkau 25, satu usia yang boleh dikira matang. Boleh Dato' jelaskan secara umum pengertian kepimpinan ulama itu?

DR HARON DIN: Sejak PAs ditubuhkan tahun 1951, ia sebuah parti Islam yang tujuan utamanya untuk melaksanakan tuntutan Allah bagi mengislamkan masyarakat dan negara. Motto besar ketika itu, PAS ingin menegakkan sebuah negara Islam.Sesuai dengan nama, dasar dan matlamat, maka PAS dari awal dipimpin oleh ulama, bermula Almarhum Haji Ahmad Fuad daripada Bukit Mertajam. Pemangkin perjuangan ketika itu terdiri daripada ulama-ulama tanahair yang sejak dari awal dan sudah ada dalam Dewan Ulama PAS, termasuk Haji Ahmad Pahim dan Haji Ahmad Badawi.

Masyarakat pada awalnya sudah memahami bahawa PAS dipimpin oleh ulama-ulama yang berwibawa sehinggalah berlaku sedikit perubahan apabila PAS terpaksa dipimpin oleh Almarhum Dr Abbas Alias daripada kalangan profesional dan kemudiannya Almarhum Dato' Asri Muda. Seolah-olah memperlihatkan PAS tidak semestinya dipimpin oleh ulama tetapi juga boleh di kalangan profesional.

Sehinggalah Muktamar Tahunan 1983 membuat satu ketetapan, PAS mestilah menggariskan dengan jelas, ia mesti berdasarkan kepimpinan ulama.Peruntukan baru Majlis Syura Ulama dimasukkan dalam perlembagaan, dengan kriteria khusus keanggotaan syura ulama. Difahami secara umum dan secara spontan bahawa kepimpinan tertinggi PAS disandang oleh orang-orang yang diterima dalam PAS sebagai ulama.

Sepanjang 25 tahun ini, apakah pencapaian dalam era kepimpinan ulama?

Kepimpinan ulama PAS sudah menjangkau suku abad, satu tempoh yang tidak pendek dan tidak terlalu panjang untuk dinilai semula pencapaiannnya. Saya melihat sejak daripada era kepimpinan ulama, pencapaian besar perjuangan yang diletakkan atas landasan Islam bagi menuju matlamat, keagungan Islam dan memartabatkannya menjadi perjuangan yang memikat hati majoriti umat Islam di negara iniAntara hasilnya, bermula pada 1990, PAS menang di Kelantan, dan sampai kini terus memerintah.

Kemudiannya kita menang di Terengganu untuk satu penggal dan menjadi pembangkang yang kuat di Parlimen. Tiba-tiba dalam 2008, apabila 'swing' besar berlaku, kita dapat sokongan daripada bukan Islam. Kecenderungan ini mula nampak beberapa ketika sebelum pilihan raya lagi apabila kita berjaya menubuhkan Kelab Penyokong PAS kepada bukan Islam.

Keanggotaannya bertambah dengan pesat sekali. Ini bukan retorik sokongan tetapi ia berkaya diterjemahakan oleh bukan Islam dalam pilihan raya umum dan pilihan raya kecil selepas itu.Dominasi majoriti dua pertiga BN berjaya dinafikan. Dengan izin Allah jua, hitungan politik yang dulunya kita rasa mustahil, misalnya untuk Pakatan menguasai negeri-negeri seperti Selangor, Perak dan Pulau Pinang, kini jadi realiti.

Tiba pilihan raya kecil Permatang Pauh, Pakatan bukan menang sahaja tetapi majoritinya lebih tinggi daripada undi Umno-BN.Di Kuala Terengganu, senario terbalik. Permatang Pauh memang kawasan kubu KeADILan tetapi Kuala Terengganu kawasan Umno-BN. Usahanya untuk tebus balik juga cukup besar. Belanjanya besar dan harapan dia menang juga besar.Tetapi apa yang berlaku, rakyat terus tolak BN, dan beri kemenangan besar kepada calon PAS. Image

Kemudian urutan selepas itu, pencapaian semakin berlanjutan apabila Pakatan menang, juga dengan majoriti lebih besar di Bukit Gantang dan Bukit Selambau. Dengan pencapaian Pakatan Rakyat itu, siang-siang lagi di Dun Penanti, Umno sudah membuat pengisytiharaan bahawa Umno kemungkinan tidak menyertai pilihan raya kecil kali ini.Mana mungkin dalam politik dunia, sebuah parti memerintah yang ada semua kekuatan, jenteranya, wang, kemudahan kerajaan dan media siang-siang lagi mengaku kalah.

Pilihan raya pertama yang dihadapi saf kepimpinan ulama ialah pada 1986, Namun, pencapaiannya cukup menguji era kepimpinan ulama apabila ia menjadi antara pilihan raya terburuk kepada PAS, apabila sekadar menang satu kerusi Parlimen manakala Tuan Guru Nik Aziz Nik Mat juga kalah di Bachok dan kita tidak berupaya menawan Kelantan. Apakah itu menandakan era kepimpinan politik tidak diterima rakyat?

Sepanjang sejarah politik negara, PAS masuk bertanding dan menang kali pertama satu kerusi di Kerian, Perak pada 1955 iaitu melalui Tuan Haji Ahmad Tuan Husin dan sampailah kepada era kepimpinan ulama. Pengaruh PAS tidak berubah dalam keadaan namanya parti Islam dan kepimpinan ulama di peringkat awal bukan menjadi satu faktor utama untuk mengubah tanggapan terhadap PAS.

Berbanding dengan pengaruh isu-isu pembangunan, pembasmian kemiskinan dan konflik kaum yang tercetus pada Mei 1969 yang membawa sehingga 1986.Kita lihat kempen-kempen melampau memburuk-burukkan PAS yang menonjol dalam seluruh media massa untuk mengajak masyarakat menolak PAS. Kita sedia menerima kekalahan jika ia berdasarkan kelemahan kita.

Soalnya, sejauh mana proses pilihan raya itu bebas dan adil bagi maksud ketelusan dan kejujuran dalam mengendalikan pilihan. Umpamanya, kenapa Suruhajaya Pilihan Raya (SPR) masih membuat keputusan dan dasar yang mengundang tafsiran negatif umum? Apa perlunya undi pos dalam suasana yang mereka juga boleh mengundi macam orang lain?

Kenapa tidak boleh hantar wakil parti untuk memantau dan melihat proses undi pos yang berjalan di pusat-pusat pengundian seperti di Bukit Aman, Mindef?

Sekiranya atas faktor keselamatan dan orang awam tidak boleh masuk, maka orang kampung saya pun boleh jawab, tidakkah di kawasan-kawasan sebegitu, orang awam juga boleh jual ikan, akhbar, dan barang-barang runcit. kawasan keselamatan?

Lagi satu, kenapa undi tidak dibilang pada hari mengundi, yang boleh disaksikan wakil yang bertanding dan dicatat jumlahnya sahaja? Kenapa perlu undi itu disimpan sehingga tiga hari?

Soalan-soalan yang timbul, termasuk pengundi hantu hanya membayangkan proses pilihan raya itu sebenarnya tidak bebas dan adil.Selain itu, perubahan sebuah kepimpinan tidak boleh dilihat dan diterima orang seperti "mee segera". Ia perlu masa untuk difahami dan perlu masa untuk melihat perubahan yang berlaku dalam sesuatu kepimpinan.

PAS ambil masa sehinggalah tahun 1990 apabila Tuan Guru Nik Aziz Nik Mat dan PAS menang di Kelantan.Itu kita lihat ada keberkesanan dalam era kepimpinan ulama. Oleh kerana itulah, diletakkan Tuan Guru sebagai Menteri Besar Kelantan. Selepas itu rakyat Kelantan terus menerus memberi sokongan kepada PAS dan Angkatan, kemudiannya Pakatan Rakyat, walaupun pernah pada 2004, PAS hanya menang majoriti satu kerusi sahaja.Semua ini dapatlah kita kaitkan sebagai suatu mesej penerimaan masyarakat kepada kepimpinan ulama dalam PAS.

Ada pihak berpandangan era kepimpinan ulama bukannya disebabkan kesedaran dalaman PAS tetapi berpunca daripada usaha untuk menggantikan kepimpinan Dato' Asri Muda, dan pengaruh luar revolusi Islam Iran berbanding usaha ingin memartabatkan kepimpinan ulama itu sendiri.

Ketika itu memang kebangkitan Islam berlaku dengan jelas di seluruh dunia, dimulai dengan Ayatullah Khomeni menggantikan Shah Iran, seterusnya berlaku kejayaan Islam di beberapa negara Timur Tengah. Ombak kesedaran Islam itu semakin besar dan sampai juga ke Malaysia.

Bagaimanapun, ia tentunya tidak berlaku secara tiba-tiba. Ada semacam 'paid up capital' atau modal berbayar yang mencetuskan era kepimpinan ulama.Pada tahun 1975, saya terlibat secara langsung dengan PAS, ketika itu masih lagi pensyarah di salah sebuah Universiti tempatan.

Saya dicalonkan sebagai Ahli Jawatankuasa PAS Pusat dan mendapat undian terbanyak.Selepas itu, saya dan Yang Dipertua PAS, Dato' Asri Muda berkempen dan berceramah di seluruh negara. Kami ke mana-mana bersama. Haji Subky Abdul Latif pernah menulis dalam sebuah bukunya bahawa antara memimpin yang wajar memimpin PAS selepas Dato' Asri ialah, dua orang iaitu, saya dan Dr Sanusi Daeng Mariok.

Maknanya telah tergambar kepada ahli PAS ketika itu bahawa perlunya ada perubahan dalam PAS dan ia mestilah berteraskan kepada kepimpinan ulama.Itu tanda kesedaran bahawa mereka yang mendalami agama, yang mahir dan arif dalam agama atau dengan bahasa mudahnya ulama, merupakan golongan yang selayaknya memimpin PAS.

Akhirnya selepas itu Almarhum Haji Yusof Rawa yang juga seoarang ulama mdipilih memimpin PAS.Suka saya tegaskan bahawa perubahan yang berlaku itu bukanlah kerana terikut-ikut tetapi sebagai landasan bahawa PAS memperjuangkan Islam sebagai satu cara hidup yang wajar dipimpin oleh ulama.

Berbanding Iran atau negara-negara Timur Tengah yang menyaksikan kemenangan Islam, komposisi penduduk Malaysia jauh lebih mencabar dan kompleks.

Dalam suasana seperti itu, bagaimanakah PAS berjaya menonjolkan kepimpinan ulama dan perjuangan Islamnya sehingga mutakhir ini golongan bukan Islam turut menyokong dan tertubuhnya Kelab Penyokong PAS?

Iklim politik Malaysia tidak boleh disamakan atau dibandingkan dengan komposisi di Iran yang majoritinya Syiah, atau di Algeria, Mesir dan Kuwait. Mereka lebih mudah untuk menampilkan kepimpinan ulama dan menterjemahkan Islam berbanding kita. Mereka berbangsa Arab dan faham bahasa al-Quran dengan mudah.

Dilema yang bermain di kepala saya sejak menjadi ahli PAS ketika di bangku pengajian lagi, adalah bagaimana PAS boleh merancang gerak kerja dengan berkesan sedangkan umat Islam hanya ada sekitar 50 peratus sahaja, malah itu pun berpecah-pecah.Sebenarnya perjuangan Islam ini harus dilihat daripada sejarah. Islam itu bermula daripada seorang iaitu Rasulullah s.a.w. Baginda berjuang seorang diri kemudian diikuti oleh golongan mustadafin.

Di tengah-tengah 'kemustahilan' itu, Allah bantu Nabi dan pejuang-pejuang agamanya walaupun ketika itu pihak musyrikin mahu membunuh Nabi dan pengikutnya. Ketika itu di Makkah hanya ada berbelas-belas orang Islam sahaja yang berbaih dengan Nabi. Dengan kuasa Allah, ketika Nabi sampai di Madinah, beratus-ratus orang menyambutnya dan dalam masa singkat, Madinah diperintah oleh Islam. Itu bukti sejarah.

Justeru, kita tetap yakin perjuangkan Islam dan Allah sudah berjanji, jika kita ikhlas, Allah akan membantu kita.Dalam pilihan raya Mac 2008, saya hampir tidak percaya bahawa kita akan menguasai lima negeri dan dapat menafikan majoriti dua pertiga BN di Parlimen, malah hingga kini keahlian Kelab Penyokong PAS hampir mencecah 100,000 daripada orang bukan Islam, suatu perkara yang tak pernah dibayangkan dulu.

Ketika saya berkampung berkempen di Bukit Gantang, saya melihat satu fenomena yang belum pernah saya lihat sebelum ini. Orang Cina dan India pegang bendera dan sepanduk PAS, malah anak-anak mereka melilit kepala dengan lilitan slogan PAS sambil berarak semasa hari penamaan calon. Saya tersentuh dan terkejut, apabila ada seorang Cina peluk saya sambil beri sebotol air minuman. Ia tak pernah berlaku sebelum ini.

Begitu juga dengan cerita kawan-kawan saya yang kebetulan ahli Umno. Mereka menyamar dan pergi ke kawasan hulu kampung Cina di Bukit Gantang. Sampai di hujung jalan mati, mereka lihat rumah-rumah orang Cina dipenuhi dengan bendera dan kain rentang PAS.Tiba-tiba keluar seorang Cina, bertanya kepada mereka: "You orang mana?"

Untuk 'menyelamatkan diri' dan tidak mahu dikenali sebagai penyokong Umno, mereka pun menjawab: "Kami orang Bulan." Apa lagi sambil menunjukkan isyarat tangan tanda bagus, orang Cina memanggil lebih ramai lagi kawan-kawan dan jiran tetangga untuk meraikan ahli Umno yang menyamar sebagai penyokong PAS tadi.

Kata kawan saya itu, kalau beginilah keadaanya, memang sah hancurlah Umno selepas ini! (Ketawa)Ya, orang yang menjauhi Islam dahulu akhirnya kini baik kepada Islam. Yang penting kita perlu ikhlas berjuang kerana Islam dan bukan kerana dunia.Ayat al-Quran ada menyebut, yang maksudnya, "Sekiranya kamu berjuang untuk tegak nama Allah, Allah janji tolong kamu dan menangkan kamu."

Ini jawapan Allah kepada golongan yang menyokong Islam dan ini hakikat yang bukan atas daya kita tetapi pertolongan Allah semata-mata.Bayangkan, dalam keadaan kita tidak punya media bersifat .

Harakah adalah untuk ahli PAS sahaja dan bukan Islam tidak boleh beli Harakah sebab mereka bukan ahli PAS, itu syarat dan sekatan kerajaan. Jadi bagaimana mesej Islam dan boleh sampai seruan kepada mereka ini jika ianya bukan datangnya daripada Allah SWT?

Walaupun PAS mempunyai saf dan teras kepimpinan ulama namun parti ini tidak pernah mengenepikan golongan profesional dan kedua-duanya dilihat cukup intim dalam usaha untuk melaksanakan perjuangan Islam yang sebenarnya. Boleh Dato' ulas gabung jalin kepimpinan ulama dan profesional ini dalam PAS?

PAS bukanlah parti yang dikongkong oleh ulama malah disokong oleh gabung-jalin yang rapat dengan tenaga profesional. Ulama boleh bergandingan dengan sesiapa sahaja serta sentiasa bantu-membantu di antara satu sama lain.Kepimpinan ulama hanyalah satu arah tuju yang kita nampak sebagai pengemudi parti.

Ulama laksana juruterbang yang mambawa kapal terbang atau nahkoda bagi sebuah kapal. Namun ia bukan kerja dia seorang tetapi beserta kakitangannya yang lain. Hal ehwal penumpang, kebajikan, keselamatan diuruskan oleh yang bukan 'pilot'. Kesinambungan itu yang membuatkan sesuatu perjalanan menjadi lancar.

Analogi itu ada di dalam PAS. Begitu juga seperti sejarah peperangan. Ada yang hebat berjuang dan ke depan. Nabi Muhammad mengetuai peperangan tetapi tidak pernah sekali pun membunuh. Begitu juga ada yang diperintahkan Nabi tetapi Nabi sendiri tidak pernah lakukan seperti azan dan qamat, sesuai dengan dirinya yang sentiasa jadi imam.

Ada ketika Nabi pernah perintah pasukan tentera Islam berkhemah tetapi ditegur oleh pakar perang bahawa kawasan itu tidak sesuai kerana jauh daripada air, dekat dengan laluan angin dan mengadap pancaran matahari. Nabi bersetuju dan pindah tempat lain. Itu menandakan, dalam perang masing-masing ada kepakarannya. Ada yang hebat menombak, memanah dan ada yang hebat berdakwah.Begitu juga dalam PAS, masing-masing ada kelebihannya dan saling tampung-menampung.

Oleh itu kelangsungan kepimpinan ulama mestilah diteruskan. Gandingan dengan tenaga profesional harus terus dimantapkan. PAS dengan parti lawan kita juga berbeza. Parti mereka pentingkan keduniaan, catur politiknya juga dunia dan modal besar serta janji mereka juga adalah dunia seperti pembangunan dan penambahan dari segi material.

Untuk berdepan dan menyaingi mereka, kita perlukan bukan sahaja ulama, tetapi juga tenaga dan buah fikiran golongan profesional untuk memantapkan parti dan bergerak memastikan kejayaan perjuangan Islam ini.Beza yang jelas dan nyata secara khusus ialah, kita PAS berjuang untuk ukhrawi (akhirat) dan juga duniawi (dunia).

Dan untuk itu gabungan ini mestilah sentiasa mantap.Mesti bergandingan dan tampung-menampung jika ada kebocoran dan bukannya mencari kelemahan dan mahu menjatuhkan pihak lain. Jangan parti kita jadi serupa Umno sehingga berlaku politik wang.Kesemua dalam Unno juga akui betapa politik wang menghancurkan mereka, apatah lagi kita. Jangan digunakan wang untuk memancing undi hatta beri jamuan untuk mesyuarat-mesyuarat kawasan.

Termasuk membelanjakan dan berikan wang untuk perasmian berkaitan pemilihan. Yang ini tidak pernah berlaku dalam PAS dan jangan benarkan ia menular dalam parti.

Ada juga pernah timbul gagasan "mengulamakan profesional dan memprofesionalkan ulama". Boleh Dato' beri pendapat tentang hal ini.

Pernah kita tonjolkan istilah ini dengan hasrat untuk berbuat demikian. Ianya sedap didengar namun pada hakikatnya tidak semudah itu. Berapa masa yang diambil untuk jadi seorang ulama? Hatta yang mengaji pondok, lulus sarjana atau PhD, belum tentu lagi ulama. Begitu juga profesional seperti doktor, peguam, jurutera atau arkitek. Berapa lama masa yang diambil?Samakah profesional menjadi ulama atau sebaliknya? Tak mungkin sama.
Cuma yang kita mahu ialah kedua-duanya ada pengetahuan asas. Banyak membaca, mendalami ilmu dan menghafal al-Quran sehingga boleh berkata-kata seperti ulama walaupun mereka bukan ulama. Ternyata gagasan ini ada hasilnya apabila telah ada ketua-ketua kawasan, Naib-naib Presiden datang daripada golongan profesional malah AJK PAS Pusat separuh daripadanya bukan ulama.

Mereka ini boleh sebut dan petik ayat al-Quran dan Hadis. Ada golongan profesional membaca ayat-ayat al-Quran dalam ucapan, perbahasan, ceramah dan debat mereka malah ada yang boleh mengungkap kaedah fekah dengan betul dan tersusun.Begitu juga dengan "memprofesionalkan ulama".

Walaupun tidaklah menjadi seperti golongan profesional, tetapi ada ulama yang diminta menjadi penasihat-penasihat bank, ahli penasihat syariah Bank Negara, Suruhanjaya Sekuriti, Bank Muamalat, RHB. Dan ada ulama yang menduduki jawatan dalam badan-badan profesional.

Ternyata, ilmu perbankan atau hal ehwal profesional perlu ada pada seseorang ulama sebelum mereka diberi kepercayaan menjadi penasihat dan ini telah terbukti bahawa ulama juga boleh menjadi profesional tetapi ia tetap tidak sama dengan profesional yang sebenarnya dan begitu juga sebaliknya.Yang pasti, gabung-jalin ini mesti diteruskan dan gagasan ini perlu dimantapkan demi kelangsungan perjuangan PAS itu sendiri.

Sebagai Timbalan Mursyidul Am PAS, Dato' dilihat mempunyai keupayaan untuk melihat, jika ada, kegagalan dalam memahami gagasan kepimpinan ulama dan gabung-jalin kedua-dua golongan agar segala salah faham dapat dihindari.

Apabila berhadapan dengan soal pemilihan, pelbagai persoalan berbangkit terutama jika membincangkan isu kepimpinan ulama. Kita perlu sedar bahawa dasar kepimpinan ulama dibuat bukan untuk kepentingan sesiapa tetapi merupakan keperluan dalam perjuangan Islam. Wujud juga tafsiran yang sengaja atau mungkin tidak faham dengan perjuangan PAS apabila kepimpinan ulama mahu ditukar kepada kepimpinan Islam.Istilah itu tidak berlawanan jika kepimpinan Islam berteraskan ulama namun jika pemimpin yang memimpin adalah Islam sahaja, maka tafsirannya terlalu luas.

Seolah-olah, sesiapa sahaja boleh memimpin PAS asalkan dia itu Islam. Itu konteks yang luas dan boleh mengundang pelbagai hujah dan fitnah. Tetapi jika yang memimpin PAS itu adalah ulama, maka ada 'limitation' dan hadnya supaya ada ciri-ciri serta kriteria tertentu untuk menjadi pemimpin tertinggi parti Islam ini.Islam itu adalah agama yang mudah, maka diperluaskan tetapi jika ia luas sangat, maka sempitkan.

Jika kita letak landasan kepimpinan ulama maka ianya "tidaklah luas atau tidaklah sempit sangat".Pemimpin dalam Islam adalah imam, ia umpama analogi dalam solat di mana ada makmun di belakangnya. Dan ada doa yang menjelaskan ciri kepimpinan itu tadi iaitu: "Ya Allah, jadikanlah kami pemimpin bagi orang yang bertakwa."

Justeru, dalam hal bertakwa juga mempunyai peringkat-peringkat tertentu dan yang dipilih ialah yang tinggi takwanya. Lazimnya ulama mempunyai ciri-ciri ini.Nabi Muhammad adalah pemimpin dan juga imam. Ada ketika baginda khusyuk solat sampai mengerjakan Maghrib empat rakaat tetapi kemudiannya ditegur makmun. Rasullulah s.a.w. akur dan menunaikan sujud sahwi. Begitu juga dengan hal peperangan, baginda sentiasa menerima pandangan daripada sahabat yang arif berperang. Itu bukan kesilapan tetapi petunjuk ringkas daripada Rasullulah bahawa pemimpin boleh ditegur, dibantu dan diberi pandangan.

Begitu juga dalam PAS. Kelemahan kepimpinan ulama bukan untuk diperbesarkan tetapi mesti diperbetulkan. Kita kena ingat, semua orang mempunyai kelemahan dan sewajarnya ditampung bersama. Adakah dengan menukar kepimpinan maka kelemahan dan kesilapan tidak akan wujud sama sekali?

Tunjukkan di mana kesilapan kepimpinan ulama, dan apakah selepas mereka ditegur, segala teguran itu tidak diikut? Media, blog dan internet sepatutnya berlaku adil kepada kepimpinan ulama jika berlaku kelemahan ataupun salah faham. Boleh buat pertemuan, berjumpa sebelum membuat sebarang kesimpulan.

Saya lihat ada keterbukaan kepada kepimpinan ulama kita, mereka tidak mempunyai sebarang halangan untuk kita bersua dan mendapatkan penjelasan. Mereka sedia bertemu dan berbincang demi untuk kukuhkan parti sekali gus memantapkan perjuangan Islam yang menjadi dasar dan teras PAS selama ini. - azm _