Thursday, January 29, 2009

3 Mortir al Qassam Paksa Tentara Zionis Israel Mundur dari Maghazi


GAZA (Arrahmah.com) - Brigade al-Qassam menyatakan bertanggung jawab atas serangan 3 mortir ke arah pasukan khusus Zionis Israel yang merangsek masuk di timur Maghazi, wilayah tengah Jalur Gaza, Rabu (28/1).

Dalam komunike militernya, al Qassam mengatakan, “Aksi ini bagian dari perlawanan terhadap segala upaya pasukan Zionis Israel yang mencoba masuk ke dalam wilayah Jalur Gaza. Juga sebagai balasan atas kejahatan dan serangan Israel yang terus dilakukan terhadap rakyat Palestina. Juga terhadap blockade dzalim yang terus diberlakukan terhadap warga Palestina.”

Al Qassam menegaskan akan terus melanjutkan perlawanan, dan menghadapi upaya-upaya pasukan Zionis Israel yang mencoba merangsek masuk ke wilayah Jalur Gaza. Pihaknya akan membalas dengan segala kekuatan atas segala kebodohan yang dilakukan pasukan Zionis Israel.

Pasukan militer Israel dipaksa mundur dari timur al Maghazi setelah berhasil masuk sejauh 500 meter di dalam wilayah Jalur Gaza dan mulai membuldoser lahan pertanian yang cukup luas.
Para saksi mata mengatakan 3 kendaraan militer Zionis Israel dan dua buldoser merangsek masuk dari lahan Abu Shafia di timur Maghazi sejauh 500 meter di dalam wilayah Jalur Gaza. Buldoser Israel langsung meratakan lahan pertanian milik warga. Para saksi mata menjelaskan, para pejuang perlawanan Palestina terlibat baku senjata dengan pasukan khusus Zionis Israel yang masuk ke daerah tersebut.

Para saksi mata menambahkan, lima kendaraan militer dan empat buldoser masuk dari gerbang al Madrasah di timur desa al Mashdar sejauh 50 meter. Mereka juga langsung meratakan lahan pertanian milik warga. Pasukan khusus Israel menduduki rumah-rumah milik keluarga Abu Shafiya. (Hanin Mazaya/infopalestina)

Tuesday, January 20, 2009

Abu Ubaidah: Kemampuan Tempur Hamas Masih Tangguh



Monday, 19 January 2009
Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengatakan, kemampuan roket Hamas tidak menurun. Seperti dilaporkan Televisi Al-Aqsa, Juru Bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaidah dalam jumpa pers di Gaza menyatakan, tidak seperti yang diklaim Rezim Zionis Israel, pasukan kami hingga akhir peperangan terus menembakkan roket ke wilayah Palestina pendudukan dan kami tetap siap untuk menembakkan roket berikutnya. Israel mengklaim Hamas sudah tidak mampu menembakkan roket ke wilayahnya, Abu Ubaidah menambahkan, dalam perang yang tidak seimbang ini brigade Al-Qassam hanya kehilangan 48 anggotanya dan seribu lebih syuhada lainnya adalah warga sipil. Di sisi lain Israel mengaku jumlah pejuang yang gugur mencapai lima ratus orang.

Abu Ubaidah menilai pembunuhan tawanan Israel oleh serdadu rezim ini sendiri adalah ilegal. Ditambahkannya, serdadu Israel menembaki warganya yang menjadi tawanan pejuang dengan harapan tidak ada lagi tawanan perang yang masih tertinggal di tangan pejuang. Ia menyebut klaim Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, yang menyebut korban tewas di pihak tentaranya yang hanya berjumlah sepuluh orang sangat menggelikan. Ditegaskannya, Hamas sendiri telah berhasil membinasakan 80 serdadu Israel. Menurutnya, jika klaim Tel Aviv yang mengaku berhasil menghancurkan pelontar roket kami maka seharusnya rezim ini menyiarkan rekaman atau gambar pelontar roket yang hancur tersebut.

Berbagai kutukan terhadap penjajah Zionis Israel terlontar melalui orasi dan poster yang diusung massa demonstran Partai Keadilan Sejahtera dalam demo besar-besaran hari ini di jalan Tamrin Jakarta. Termasuk, poster monyet yang disimbolkan untuk Israel.

Bagi rakyat Indonesia, monyet adalah simbol perilaku yang jelek, tidak tahu malu, dan selalu berkhianat.

Selain simbol monyet, massa demonstran yang rela berpanas-panasan mengajak umat Islam untuk bersimpati terhadap perjuangan organisasi gerakan Islam Palestina, Hamas. Bahkan, mereka mengindentikkan PKS sebagai gerakan Hamas yang selalu bersikap tegas terhadap Zionis Israel. Ajakan lain dari massa PKS adalah 'one man, one dolar'. Mereka mengajak umat Islam Indonesia untuk menginfakkan senilai satu dolar Amerika untuk membantu pendanaan umat Islam Palestina yang saat ini dibantai Israel.