Wednesday, December 17, 2008

Putri Presiden Libya Beri Bintang Penghargaan Wartawan Pelempar Bush


Putri presiden Libya, Aisha Muammar al-Qaddafi memberi penghargaan wartawan yang melempar muka Presiden Bush



Hidayatullah.com--Putri presiden Libya, Aisha Muammar al-Qaddafi yang juga direktur Yayasan Amal Sosial "Wa'tashimu" Libya memberikan bintang penghargaan (wisam as-syaja'ah) kepada Muntadzir az-Zaidi, wartawan Iraq yang melempar muka Presiden Amerika Bush dengan sepatunya.

Dalam keterangan persnya, Yayasan "Wa'tashimu" memandang apa yang telah dilakukan oleh Zaidi adalah "sebuah kemenangan bagi hak asasi manusia, undang-undang, dan perdamaian internasional."

Selain itu, yayasan tersebut juga meminta pemerintahan Irak untuk memberikan penghargaan serupa, disamping menyerukan organisasi dan asosiasi pers internasional untuk memberikan dukungannya terhadap Zabidi untuk tidak titangkap dan diperkarakan.

Sementara itu, mantan ketua lembaga pembela Saddam Husain Khalil ad-Dalimi mengatakan bahwa ia telah mempersiapkan pembelaan hukum terhadap Zaidi bersama 200 pengacara Arab dan internasional lainnya.

Sebagaimana diketahui, az-Zaidi adalah seroang wartawan televisi Iraq, "Al-Baghdadiyyah".[qds/iol/atj/www.hidayatullah.com]

Al Zaidi Dikabarkan Mengalami Luka dan Patah Tangan
Wednesday, 17 December 2008 08:47

Kondisi terakhir wartawan Iraq, Muntazar Al Zaidi misterius. Dia dikabarkan luka bagian kepala dan patah tangan



Hidayatullah.com-- Keberadaan pelempar sepatu terhadap Presiden AS George W Bush itu juga dirahasiakan. Namun diyakini bahwa saat ini Al Zaidi dirawat di sebuah RS di Baghdad, karena mengalami luka serius di bagian kepala dan patah tangan.

Informasi kondisi Al Zaidi ini disampaikan saudara kandungnya, Maitham Al Zaidi, seperti dikutip Reuters, Selasa (16/12/2008). Menurut Maitham, Muntazar Al Zaidi mengalami luka serius di bagian kepala setelah dipukul tentara Irak dengan senapan seusai melempar Bush dengan sepatu.

Maitham mengatakan Al Zaidi saat ini dirawat di RS Ibnu Sina Baghdad dengan penjagaan sangat ketat tentara khusus Irak. "Yang kami ketahui dari seseorang yang menghubungi kita, bahwa Muntazar dilarikan ke RS Ibnu Sina. Dia mengalami luka di bagian kepala karena dihantam dengan gagang senapan dan salah satu lengannya patah," jelas Maitham.

Saat ditanya wartawan, siapa orang yang membocorkan informasi keberadaan Al Zaidi kepadanya, Maitham merahasiakannya. Karena itu, pengakuan Maitham ini belum bisa dikonfirmasi. Sejumlah pejabat Irak juga tak berkomentar sedikit pun mengenai kasus ini dan mengaku tidak bertanggung jawab.

Pihak militer AS mengatakan Al Zaidi berada di tahanan militer Iraq. Namun, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Irak membantah pernyataan militer AS dan mengaku tidak mengetahui kondisi Al Zaidi.

Seperti diberitakan, Ahad (14/12/2008), Al Zaidi yang terlihat marah, memanggil Bush dengan 'anjing' sebelum melempar sepasang sepatunya ke arah Bush. Bush yang saat itu berada di mimbar bersama PM Iraq Nuri Al Maliki menyampaikan jumpa pers, berhasil menunduk dan menghindari lemparan dua sepatu itu.

Dalam sekian detik, Zaidi kemudian dibekuk aparat di ruang jumpa pers itu. Al Zaidi kemudian diseret keluar dari ruangan. Al Zaidi sempat meronta dan berteriak mencoba melawan aparat. Setelah itu, nasib Al Zaidi tak diketahui pasti. Al Zaidi yang berumur 28 tahun dan merupakan jurnalis dari TV Stasiun Al-Baghdadia itu melakukan tindakan nekat karena kebenciannya terhadap Bush dan tentara AS. [dt/www.hidayatullah.com]
Middle East Online

Sunday, December 7, 2008

Laskar At Thayiba: “Kami Tidak Ada Hubungan dengan Serangan Mumbai”


Hidayatullah.com--Laskar At Thayiba menolak bertanggung jawab atas serangan terakhir di Mumbai. Dalam wawancaranya di majalah Out Look India (3/12) Hafidz Said, pempinan jama’ah milisi At Thayiba menafikan adanya berbagai macam bentuk hubungan antara jama’ahnya dengan serangan di kota Mumbai pada pekan lalu, yang menyebabkan 171 orang tewas dan 300 terluka.

Said mengatakan,”Kami tidak pernah melakukan hal itu, Laskar At Thayiba tidak akan membunuh rakyat sipil dan ini bukanlah hal pertama kali yang dituduhkan India kepada Pakistan, bahwa negara itu berada di belakang semua ini.

Lebih jauh dari itu, Said menyatakan bahwa tuduhan itu adalah cara India menghindar dari tanggung jawab.

“New Delhi menggunakan Islamabad sebagai kambing hitam atas ketidakmampuan negara itu memfungsikan intelijennya.

Sebagaimana diketahui bahwa India menuduh Laskar At Thayiba berada dibalik serangan itu. Laskar ini sebenarnya didirikan di Kunar Afghanistan tahun 1991. Pada tahun 1993 laskar yang terdiri dari warga Pakistan dan Afghanistan ini berhasil masuk ke wilayah Jamu Kashmir. Hingga dikenal bahwa laskar ini tetp aktif di Kashmir, hingga saat ini. [tho/iol/hidayatullah.com]
*Keterangan: Gambar hanya hiasan